Foto/dok Kementan   

nusakini. com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan kegiatan Serap Gabah Petani (Sergap) tidak hanya menyerap gabah petani sesuai HPP Rp 3.700/kg, tetapi juga untuk menjaga kehormatan bangsa agar tidak impor atau berdaulat pangan. Sergap harus mampu meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Hal ini diungkapkan Mentan saat memberi arahan pada acara acara "Akselerasi Serap Gabah Petani (Sergap)" di Kantor Pusat Kementan, Minggu (26/3/2017).

Dengan demikian, untuk mendukung akselerasi serap gabah petani, Kementerian Pertanian (Kementan) membangun MoU antara mitra Bulog, Subdivre Bulog, Divre Bulog, dinas pertanian daerah dan TNI.

Target yang diberikan (mitra Bulog, Subdriv, Divre, dinas pertanian, dinas ketahanan pangan, dan TNI) untuk menyerap gabah petani di 8 provinsi yakni Sumatera Selatan 164.625 ton GKG, Lampung 302.622 ton GKG, Banten 138.724 ton GKG, Jabar 600.133 ton GKG, Jateng 484.732 ton GKG, Jatim 776.701 ton GKG, NTB 336.398 ton GKG, dan Sulawesi Selatan sebesar 396.064 ton GKG.

Penandatangan MoU ini disaksikan Mentan Amran, Aster Kasad, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, Direktur SDM dan Direktur Pengadaan Perum Bulog. (b/mk)